‘SILATURRAHIM DAN ORIENTASI MUBALLIGH MUHAMMADIYAH” MAJELIS TABLIGH PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH SULAWESI BARAT
Dibaca: 1584
"SILATURRAHIM DAN ORIENTASI MUBALLIGH MUHAMMADIYAH”
MAJELIS TABLIGH PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH SULAWESI BARAT
Fhoto bersama:PWM Sulbar, PDM Polman, PCM Polman, Pimpinan AUM dan sebagian peserta Silaturrahim dan Orienatasi Munballigh
Muhammadiyah Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Barat di Aula Masjid Ta’mir Sidodadi Kec.
Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat pada hari Ahad 20 Sya’ban 1436 H / 07 Juni 2015 M
WONOMULYO – Dalam rangka menyambut datangnya bulan suci ramadhan tahun 1436 H / 2015 M dan Muktamar Muhammadiyah ke – 47 di Makassar pada tanggal 18-22 Syawwal 1436 H / 3-7 Agustus 2015 M, Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Barat menyelenggarakan kegiatan “Silaturrahim dan Orientasi Muballigh Muhammadiyah” bertempat di Aula Masjid Ta’mir Muhammadiyah Sidodadi Kecamatan Wonomulyo pada hari Ahad tanggal 20 Sya’ban 1436 H / 07 Juni 2015 M. Dalam sambutannya Ustadz Rabanai, S.Pd.I yang ditunjuk sebagai Ketua Panitia Pelaksana dan juga menjabat Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Barat menyampaikan bahwa para muballigh Muhammadiyah harus terus membekali diri dengan ilmu agama dan ilmu umum yang lainnya, tidak boleh puas dengan ilmu yang sekedar apa adanya, sebab tantangan dakwah di tengah masyarakat tidak sedikit dan terus berubah bersama berkembangnya zaman, Demikian juga sambutan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Barat Drs. H.M. Yusuf Tuali mengatakan bahwa Muballigh Muhammadiyah mestinya banyak membaca buku-buku Muhammadiyah, tidak sedikit dari tokoh-tokoh Muhammadiyah yang sukses mengemban amanah pada zamannya seperti; KH. Ahmad Dahlan, KH. Hisyam, KH. Mas Mansyur, Buya Haji Ahmad Rsyid Sutan Mansur, H.M. Yunus Anis, dan lain-lain. Muballigh Muhammadiyah juga harus banyak berlatih dan melatih sesama muballigh Muhammadiyah ketika menyebutkan ayat-ayat al Qur’an maupun hadits-hadits Nabi, sehingga mad’u merasa nyaman ketika mendengarkan, apalagi ketika ditunjuk menjadi imam dalam shalat harus selalu siap. (By Ismail).
Tags:
Arsip Berita